Bank Indonesia memperkirakan inflasi Mei 2022 sebesar 0,48 persen. Perkiraan ini didasarkan pada Survei Pemantauan Harga minggu kedua.
Inflasi berada pada level yang rendah dan terkendali,” kata Erwin Haryono, Kepala Komunikasi Bank Indonesia, dalam keterangan tertulis pada Jumat malam, 13 Mei 2022.
Dengan perkembangan tersebut, inflasi Mei 2022 diperkirakan sebesar 2,65 persen (ytd) secara tahun kalender dan 3,64 persen (yoy) secara tahunan.
Penyumbang utama inflasi Mei 2022 sampai dengan minggu kedua adalah daging ayam ras dan angkutan udara sebesar 0,08 persen (mtm), telur ayam ras dan angkutan dalam kota masing-masing 0,04 persen (mtm), daging sapi dengan (udang 0,02 persen), kelapa, Jeruk, sawi, kangkung, tempe, tahu mentah, air minum dalam kemasan, masing-masing naik 0,01 persen (mtm).
Komoditi yang mengalami deflasi pada pekan ini adalah minyak goreng dan cabai rawit yang turun -0,01 persen (mtm).
Ia mengatakan Bank Indonesia akan terus meningkatkan koordinasi dengan pemerintah dan instansi terkait untuk lebih mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan internal yang meningkat.
Dan lebih mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” ujarnya.